Dies Natalis Fisip Untirta Ke-20 : Perempuan Jangan Takut Maju Dalam Dunia Politik

Perempuan jangan takut maju dalam dunia politik, pernyataan tersebut menjadi kesimpulan Dialog Publik yang diadakan oleh FISIP Untirta pada Selasa (13/06). Kegiatan ini dihadiri oleh dua pemateri yang merupakan politisi Banten, yaitu Hj. Nur’aeni, S.Sos., M.Si -Anggota DPR-RI Fraksi Demokrat- dan Dra. Encop Sopia, S.Ag., MA -Ketua Komisi I DPRD Banten-. Dialog Publik ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Dies Natalis Fisip Untirta ke-20, yang mengusung tema “Peran Perempuan dalam Politik”. Adapun topik yang dibahas pada dialog publik ini yaitu mengenai peran perempuan dalam politik yang kadang dipandang sebelah mata, namun sebenarnya memiliki hak dan kedudukan yang sama dengan laki-laki. Diharapkan dengan diadakannya dialog publik ini, peserta dapat memahami bahwa siapapun memiliki kesempatan yang sama dalam politik tanpa melihat jenis kelamin. 

Kedua pemateri juga menegaskan kepada para peserta -khususnya perempuan- untuk tidak takut maju dalam dunia politik. Karena saat ini perempuan sudah dilindungi dan terjamin untuk berkiprah dalam dunia politik. Selain itu, perempuan sudah memiliki kuota politik sebesar 30% untuk menjadi caleg dalam pemilu. Apabila terdapat partai politik yang tidak menempatkan perempuan untuk menjadi caleg, maka parpol tersebut akan diberikan sanksi berupa tidak boleh mengikuti pemilu. Dalam sambutannya saat membuka acara, Dr. Rahmi Winangsih, M.Si, sekaligus Wakil Dekan 1 FISIP Untirta menyatakan harapannya melalui diskusi ini mahasiswa terutama mahasiswa perempuan dapat semakin menyadari bahwa peran perempuan dalam kancah perpolitikan sangat penting. Kegiatan ini juga dihadiri oleh  Ketua Pelaksana Kegiatan Dies Natalis Fisip Untirta ke-20 yaitu Dr. Ing. Rangga G Gumelar, serta mahasiswa FISIP Untirta dan dipandu oleh moderator Dr. Ipah Ema Jumiati, S.IP., M.Si.

Dalam paparannya, Nur’aeni bertanya apakah audiens peserta diskusi mengetahui mengapa keterwakilan perempuan di bidang politik menjadi penting dan harus terus ditingkatkan? Beliau menjelaskan bahwa perempuan perlu mengambil kebijakan menyelesaikan persoalan perempuan dengan menetapkan undang-undang yang berpihak pada perempuan. Menurut anggota DPR-RI ini, hanya perempuan yang memahami persoalan perempuan dengan lebih baik karena pengalaman hidupnya sebagai perempuan. Nur’aeni juga menambahkan menurut penelitian Institute for Women’s Policy Research di Amerika Serikat, negara bagian yang mempunyai keterwakilan perempuan lebih tinggi memiliki kebijakan yang lebih responsif terhadap pemenuhan sumber daya dan hak-hak perempuan. Perempuan di dunia politik melalui Hak Budget DPR,  juga bisa ikut  menetapkan anggaran yang berpihak pada program-program perempuan. 

Sementara itu, pemateri berikutnya Encop Sofia menyatakan salah satu tantangan yang dihadapi kaum perempuan ketika memasuki dunia politik  sangat beragam  salah satunya politik “dagang sapi” yang menyingkirkan perempuan dalam politik. Encop mencontohkan saat menjual sapi, seringkali transaksi direcoki oleh para promotor mengerubuti  keputusan orang untuk membeli sapi tersebut, sehingga calon pembeli tertarik. Promotor tersebut kemudian harus dibayar jasanya. Seperti halnya menjual sapi, hal yang sama juga ditemukan di dunia politik. Sayangnya, menurut Encop, biasanya perempuan jarang memiliki kemapanan ekonomi untuk politik. “Kualitas, potensi dan sumberdaya yang dimiliki perempuan diruntuhkan dengan timbangan berat dan rendahnya kemampuan uang,” tambah Encop.  Menutup diskusi ini, Encop menegaskan bahwa tidak ada jalan lain bagi perempuan selain harus aktif berpartisipasi dalam politik dan pengambilan keputusan untuk dapat mengubah kondisi saat ini berupa keterbelakangan, ketertinggalan, dan kemiskinan.  

Dies Natalis FISIP Untirta Ke-20 dibuka dengan Dialog Publik dengan tema “Membumikan Pancasila Sebagai Ideologi Global di Era Digital” yang berlangsung pada Sabtu, 10 Juni 2023. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Ketua MPR-RI, H. Yandri Susanto, S.Pt; Ketua DPRD Banten, Andra Soni,SM;  Walikota Serang, Dr. H. Syafrudin, S.Sos., M.Si serta ASDA 2 Provinsi Banten, Dr. H. M.Yusuf, S.Sos., M.Si yang hadir mewakili PJ Gubernur Banten.  Rangkaian acara akan berlangsung selama satu bulan penuh, diisi dengan Dialog Publik, Kuliah Umum, Lomba Foto & Video, Lomba Esai dan masih banyak lagi. Puncak acara akan berlangsung pada 27 Juni mendatang. Silahkan ikuti akun instagram @diesnatalisfisipuntirta untuk informasi lebih lanjut. 

Scroll to Top