Ivan Issa Fathony, M.I.Kom

 

 

Secara harfiah impian adalah segala sesuatu yang sangat ingin digapai dan dimiliki oleh seseorang. “Mumpung masih muda, kita hidup harus punya mimpi mau besar atau kecil sekalipun.”, ungkapan dan masukan dari Ivan Issa Fathony, yang merupakan seorang dosen baru Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Untuk mewujudkan dan meraih impian bukanlah suatu hal yang mudah, terkadang jalan yang dilalui akan cukup berat dan tidak semulus apa yang direncanakan. Hal itulah yang dirasakan oleh Pak Ivan. Menurut Pak Ivan untuk mencapai dan meraih semua impian dan cita – cita yang didambakan banyak hal yang harus dikorbankan.

Laki – laki tersebut lahir di Bandung tepatnya di Cimahi pada tanggal 21 Januari 1987, pada masa pendidikan kecil hingga S1 ia tempuh semua di kota kelahirannya di Bandung. Dari 2004 hingga 2009 Pak Ivan menempuh dan mengejar gelar S1 sebagai lulusan Ilmu Komunikasi konsentrasi Public Relation dari Universitas Islam Bandung.

Setelah lulus dari Universitas Islam Bandung sebagai seorang sarjana baru, tidak tau bisa dikatakan beruntung atau tidak karena tidak perlu menunggu waktu lama untuk Pak Ivan sebagai seorang fresh graduate dalam tahun yang sama di 2009 Pak Ivan langsung mendapatkan pekerjaan.

Beruntung namun seperti tidak beruntung dikarenakan Pak Ivan mengawali karir dalam dunia pekerjaan sebagai Marketing Sales Credit Card pada Bank Danamon di tahun 2009 tepat belum setahun ia lulus. Mengapa merasa seperti beruntung namun tidak beruntung dikarenakan ia sangat tidak menyukai persoalan hitung menghitung.

Meski dirasa tidak menyukai bidang tersebut, ia tetap meneruskan pekerjaan tersebut. Dirasa perlu memiliki batu loncatan untuk meneruskan karir, Pak Ivan bertahan selama tahun dengan pekerjaan tersebut. Hingga pada tahun 2010 akhirnya ia pindah pekerjaan menjadi Telemarketing Staf City Financial.

Lagi – lagi bukan sesuatu hal yang ia inginkan bahkan ia tidak suka, namun sekali lagi Pak Ivan tetap berusaha professional dengan mengikuti pelatihan atau course tentang Tele Marketing Training.

Impian yang sebenernya ada pada Ivan muda ketika masih menjadi seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi adalah dapat bekerja pada media televisi yang dirasa pada saat itu menjadi suatu kebanggaan besar apabila dapat bekerja disana.

Tidak lama setelah menjadi Tele Marketing di City Financial, ia sempat mencoba melamar ke TransTv pada tahun 2011 untuk mengejar impiannya walau pada akhirnya gagal pada tahap interview pertama. 

Selain bermimpi menjadi bagian dari media televisi, Pak Ivan juga bercita – cita sebagai dosen dan pengajar. Kali ini do’a yang ditunggu sejak lama seperti terjawab walau tidak sepenuhnya sesuai. Ditahun 2011 akhirnya ia meninggalkan kota kelahirannya dan diterima di Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sebagai Finance Bureu Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Lagi – lagi bukan mendapat bidang yang sama sekali ia tidak suka, namun saat itu Pak Ivan percaya bahwasannya ini merupakan peluang besar ia untuk menggapai impiannya sebagai seorang dosen. Pada awal tahun di menjadi seorang staff bidang keuangan di Untirta, ia merasa sangat tidak begitu paham dengan apa yang dia kerjakan. 

“Disatu sisi saat itu saya terkadang merasa kecewa dan sering berfikir bahwasannya ilmu yang saya pelajari selama ini hampir sepenuhnya tidak terpakai, namun saya ternyata salah dengan mencoba dan berusaha untuk mengerjakan sesuatu yang kita tidak suka, hal tersebut membuka mata saya bahwa kenyataannya saya mampu dan bisa apabila saya berusaha.” tutur Ivan. 

Lalu ia menambahkan “Maka dari itu apabila kita diberi pekerjaan, lakukanlah dengan sungguh – sungguh karena disatu sisi hal tersebut meningkatkan kualitas diri kita dan menambah keahlian kita dibidang lain.”

Dari 2011 hingga 2020 tentunya bukan waktu yang sebentar, sepanjang karirnya dikampus juga bukanlah sesuatu yang mudah. Karena di awal tahun ia sempat melakukan kesalahan input data uang dan menyebabkan kesalahan fatal dan sangat besar saat itu, bahkan masalah ini pun harus selesai hingga berbulan – bulan.

Hal tersebut merupakan suatu kenangan yang tidak terlupakan bagi Pak Ivan, namun dengan mental yang tahan banting ia mampu melewati semua hingga pada tahun 2016 ia melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Mercu Buana Jakarta untuk mendekatkan impiannya menjadi seorang dosen.

Hingga tahun 2018 ia lulus sebagai S2 dan di tahun 2020 ia pindah ke staff Academic sampai pada tahun 2022 saat ini akhirnya Pak Ivan dapat menuntaskan satu impiannya sebagai dosen atau pengajar di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 

Setelah menjadi dosen di Unitrta, ia sebenarnya ingin mengajar pada konsentrasi Humas atau Public Relation namun saat ini ia masih ditempatkan untuk mengajar mahasiswa Jurnalistik, dan sedang merancang impian lainnya untuk menjadi seorang pengusaha dan melanjutkan pendidikan S3 Di luar negeri.

 

[advanced_iframe src=”//sinta.kemdikbud.go.id/authors/profile/6815934/?view=googlescholar” width=”100%” height=”600″]

Scroll to Top